Rabu, 05 September 2018

Sejarah Jepang

Posted by learningjpnlesson on September 05, 2018 with No comments

Sejarah Jepang Singkat

Sekitar 10.000 tahun yang lalu, pulau-pulau Jepang terpisah dari benua Asia. Jepang Kuno adalah daerah yang mengutamakan pertanian. Dahulu di Jepang banyak negara-negara kecil, tetapi kemudian pada abad keempat kekuatan politik di Yamato (Nara) memerintah Jepang. Selama periode ini orang Jepang banyak mengimpor pengetahuan dari Cina seperti agama Buddha, Konghucu, sistem politik, ortografi, dan lain-lain.
Pada tahun 710, Nara menjadi ibukota Jepang yang pertama diperintah oleh keluarga Kekaisaran. Selanjutnya pada tahun 794, ibukota baru dibuat di Kyoto yang masyarakatnya didominasi oleh kaum bangsawan. Kehidupan di ibukota ditandai dengan keanggunan dan kemewahan, tapi keluarga militer mendapatkan kekuasaan di daerah-daerah terpencil.
Antara tahun 1167 dan 1185, ksatria klan Heike mendirikan pemerintah pertama yang dijalankan oleh anggota kelas ksatria. Meskipun Heike mempertahankan hubungan dekat dengan bangsawan dan mengadopsi banyak kebiasaan mereka, banyak kaum terpelajar menganggap ini sebagai awal periode feodal Jepang yang diperintah oleh bushi 武士 atau samurai 侍 (ksatria). Pada tahun 1185, Minamoto yang juga seorang ksatria, mengambil alih pemerintahan dan mendirikan pemerintahan militer yang disebut bakufu 幕府 di Kamakura (di dekat Tokyo saat ini).
Selama abad ke-15, para pemimpin feodal saling berperang untuk mendominasi. Dan kemudian pada tahun 1603, klan Tokugawa berhasil menyatukan kembali Jepang dan mendirikan edo bakufu 江戸幕府. Kota Edo (sekarang Tokyo) menjadi pusat politik negara. Keluarga Tokugawa mengadopsi kebijakan yang disebut sakoku 鎖国 (isolasi nasional) yang menutup Jepang dari dunia luar kecuali China dan Belanda (yang perwakilannya diizinkan masuk melalui pelabuhan Nagasaki saja).
Selam 280 tahun, Jepang relatif damai. Selama periode ini, budaya Jepang berkembang pesat. Teater kabuki 歌舞伎, teater boneka bunraku 文楽, cetakan kayu ukiyoe 浮世絵, kerajinan tembikar, dan puisi haiku 俳句 adalah produk budaya yang terkenal di Edo. Meskipun pertanian dan transportasi mengalami beberapa kemajuan, teknologi Jepang masih jauh di belakang Eropa dan Amerika. Pada pertengahan abad kesembilan belas, kapal Eropa dan Amerika mulai muncul di lepas pantai Jepang. Pemerintah Tokugawa akhirnya dipaksa untuk membuka negeri Jepang dan otoritas politik kembali ketangan Kaisar pada tahun 1868.
Selama Periode Meiji (1868-1911), Jepang mencoba untuk mengejar ketinggalan dari Barat. Pemerintah Jepang saat itu memiliki tujuan kemakmuran ekonomi dan militer yang kuat. Kaisar diakui sebagai simbol kekuasaan yang mutlak. Ketika militer mendapatkan kekuasaan, Jepang mulai melakukan invasi militer ke Asia. Hal ini menyebabkan konflik dengan negara-negara lain di dunia. Jepang meluncurkan permusuhan dengan negara lain pada tahun 1941 yang menyebabkan keterlibatannya dalam Perang Dunia II.
Jepang dikalahkan pada tahun 1945 setelah bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Di bawah pendudukan Amerika Serikat, Jepang mengadopsi konstitusi baru yang menolak perang. Jepang mulai menuju pemulihan ekonomi setelah perang dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terkemuka di dunia pada tahun 1980. Karakteristik sebagian besar orang Jepang sebagai pekerja keras saat ini berasal dari citra pengusaha dan pekerja selama tahun 1950 dan 1960-an.
Taishuu Bunka disebut juga budaya populer, budaya pop, dan budaya massa. Sedangkan sastra dan seni yang disebut kebudayaan tinggi adalah budaya yang disukai masyarakat umum. Terlepas dari ini, ada sebuah kata yang disebut subkultur, yang berbeda dengan budaya populer dan budaya tinggi, yang mengacu pada bidang yang disukai oleh sebagian orang saja.Namun, karena perubahan jaman klasifikasi terhadap Kebudayaan juga berubah, sehingga untuk menarik garis batas menjadi sulit. Misalnya, yang dulu merupakan budaya subkultur seperti figure dan otaku, pada saat ini menjadi salah satu contoh sebagai budaya populer.
 Bila mengatakan budaya Jepang, mungkin banyak yang berpikir tentang kabuki dan upacara upacara minum teh, merangkai bunga ikebana, dan kimono. Memang, ini merupakan budaya tradisional yang masih sangat kental dalam kehidupan masyarakat Jepang hingga sekarang ini. Misalnya, di Jepang untuk masyarakat ada yang disebut Culture Center untuk mempelajari kursus tentang berbagai hal seperti hobi, pendidikan dan kesehatan, di pusat budaya ini biasanya ada kelas upacara minum teh dan juga kelas ikebana. Tapi, budaya Jepang tidak hanya yang tradisional saja, di masayarakat Jepang sekarang ini juga sering dijumpai budaya populer.
 Diantara mereka yang paling terkenal adalah Manga. Walaupun citra komik di Amerika Serikat sebagai bacaan anak-anak dulunya sangat kuat, tampaknya kini imej tersebut telah sedikit berubah dengan adanya anime dan manga Jepang yang dapat dilihat disana. Sementara di Jepang, manga dari dahulu bisa dinikmati semua orang dari anak-anak hingga hingga dewasa. Meskipun manga menjadi pusat bacaan untuk anak-anak di tahun 1950-an, selanjutnya munculah manga yang diperuntukkan untuk pelajar, hingga orang dewasa. Saat ini ada tema fantasi (tentu saja dalam bentuk komik) olahraga, spy, SF (sciene fiction), kisah cinta, drama keluarga, ekonomi, tema isu-isu sosial, juga berbagai tema hobi seperti memasak. Dalam artian ini, komik saat ini juga akan mengatakan sesuatu dengan gambar seperti sebuah novel. Dari segi panjang cerita, ada jenis manga pendek yang disebut 4-koma, hingga yang panjang hingga menjadi puluhan buku. Selain majalah dan surat kabar biasa juga ada majalah manga dan buku manga. Pada tahun 1995, penjualan majalah manga sebesar 335.700.000.000 yen, atau sekitar 2,5 miliar dolar. Dengan cara yang sama, anime juga menjadi populer, sekarang ini dikatakan bahwa ada klub anime tidak hanya di Jepang tetapi juga ada di seluruh dunia. Sekarang ini Jepang adalah negara komik (manga) terbesar di dunia.
 Karena manga tidak memiliki imej artistik seperti halnya novel sastra, tampaknya ada orang yang tidak ingin diketahui (menyukai manga) dengan tidak membacanya di depan umum. Walaupun demikian, hanya sedikit orang-orang yang tahu membaca manga itu bagus. Menurut survei tahun 1997 yang dilakukan Life Design Institute, dari 54% orang yang tidak membaca komik, mereka bahkan juga tidak membaca buku-buku lain. Dari yang membaca manga, yang tidak membaca buku lain hanya 14 persen. Artinya sebagian besar orang yang membaca komik juga membaca hal ini selain manga. Walaupun mungkin tidak bisa dikatakan bahwa karena orang yang membaca manga meningkat, dari tahun 1975 selama 20 tahun, jumlah orang yang meminjam buku dari perpustakaan hanya 2,2 kali, pada tahun 1995 jumlahnya meningkat sampai 5 kali. Akhir-akhir tidak ada orang Jepang yang hanya menonton TV, juga tidak membaca buku. Budaya populer seperti komik juga berkontribusi besar terhadap literasi orang Jepang.
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar